[Buku Arsitektur] astudioarchitect.com
“Pedoman Bangunan Tahan Gempa” yang ditulis oleh Heinz Frick adalah
salah satu buku yang benar-benar bisa dijadikan pedoman bagi para
arsitek maupun kalangan umum yang tertarik mempelajari bangunan tahan
gempa, mengingat gempa di Indonesia terjadi dengan begitu beruntun dan
sangat menghancurkan. Heinz frick mengulas berbagai aspek perancangan
agar bangunan tahan gempa.
Bangunan yang tahan gempa bisa dibangun dengan teknologi sederhana
yang biasa dipakai dalam rumah-rumah konvensional dengan sistem struktur
beton bertulang, dinding batu-bata dan atap kayu. Penambahan yang perlu
dilakukan, misalnya pada penambahan angkur yang memperkuat hubungan
antara elemen beton, dinding, atap dan elemen lainnya. Penjelasan
tentang dasar-dasar bangunan tahan gempa dijelaskan dengan gambar dan
grafik yang mempermudah kita memahaminya. Dengan sistem-sistem bangunan
yang dikenal di Indonesia dan dibuat oleh standarisasi pemerintah.
Meskipun buku ini terlihat sederhana dengan cover hijaunya, tapi isinya
sangat berbobot.
Minggu, 07 Oktober 2012
Atap bertanaman ekologis dan fungsional
astudioarchitect.com Taman diatas atap adalah jenis atap yang baru-baru ini berkembang dengan pesat, digunakan baik untuk rumah tinggal maupun bangunan komersial. Tujuannya adalah agar bisa memiliki taman meskipun berada diatas bangunan. Dalam merencanakan konstruksi taman diatas atap,
kita harus memperhatikan dahulu faktor keamanan berupa beban yang harus
dipikul oleh keseluruhan struktur yaitu dak beton itu sendiri, beban
tanah dan lapisan taman, tanaman dan juga manusia. Dalam artikel ini
saya pilihkan buku yang ditulis Heinz Frick berjudul ’Atap bertanaman
ekologis dan fungsional’.
sumber gambar: http://www.thaigardendesign.com
Kutipan: Beban tambahan yang perlu diperhitungkan dalam tahap desain meliputi:
- beban mati yang meliputi berat dari kotak tanaman atau dinding pembatas taman lainnya. Untuk bahan beton bertulang, berat lazimnya mencapai 24 kN/m2. Berat ini tentunya dapat bervariasi tergantung apakah struktur beton ini dalam keadaan basah atau kering.
- Beban hidup dapat terdiri atas berat kering dan bash dari media tanam (tanah), pepohonan, air, dan juga orang yang menggunakan atap bertanaman ini.
- Beban hidup yang diperhitungkan untuk penggunaan (untuk atap datar yang dapat dipergunakan tidak hanya untuk pemeliharan taman) adalah sekitar 1.5 kN/m2 denah.
- Berat dari tanah yang basah mencapai sekitar 22 kN/m3. Tanah pada atap bertanaman ini beratnya tentu bervariasi tergantung pada ketebalan lapisan tanah yang dipakai. Sebagai gambaran umum, kedalaman lapisan tanah ini berkisar antara 0.3-0.5 m untuk jenis taman yang ditanami oleh rumput dan perdu dan berkisar antara 1-1.5m untuk pohon pelindung yang berukuran kecil dan sedang.
- Beban angin harus dipertimbangkan dengan matang dalam desain atap bertanaman dengan jalan memasukkan angka yang sesuai untuk beban tekanan yang disebabkan oleh angin. Beban tekanan (tiupan) angin ini tergantung pada ketinggian tempat, bentuk pohon (rimbun tidaknya) dan tipe struktur bangunan yang menopang atap bertaman tersebut.
- Posisi dari beban terpusat di suatu lokasi atap bangunan yang ditimbulkan oleh pohon dan beban tambahan struktural lainnya sangat penting untuk dipikirkan sejak awal sehingga pekerjaan kedap air (waterproofing) telah dipersiapkan sebelumnya dan pelat atap mempunyai kekuatan yang memadai untuk diberi beban tekanan akibat dari tambahan berat ini.
- Sangat penting bagi para pemilik, pengguna, dan pihak manajemen gedung untuk memperhatikan kterbatasan beban atap yang diizinkan dengan cara tidak membuat taman di sembarang lokasi pada atap. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan keamanan struktur bangunan akibat diletakkannya taman dan pepohonan yang berat pada atap yang seharusnya tidak boleh dibebani.
- Secara alamiah, setiap pohon dan tanaman akan tumbuh dan bertambah berat sejalan dengan perkembangannya. Hal ini juga harus diperhatikan dalam perhitungan struktur sebagai beban tambahan yang akan terkumpul seiring dengan bertambahnya usia bangunan.
- Atap bertanaman pada dasarnya disusun sebagai berikut:
- Atap pelat beton bertulang dengan plesteran finishing semen; atau
- atap konstruksi kayu dengan lapisan papan atau multipleks;
- lapisan kedap air yang tahan terhadap akar tanaman;
- lapisan pelindung lapisan kedap air terhadap kerusakan mekanis;
- lapisan drainase (pengaliran air);
- lapisan penyaring;
- lapisan media tanam (tanah dan sebagainya); serta
- vegetasi (tanaman/pepohonan)
Langganan:
Postingan (Atom)